MOUSE
Mouse pertama ditemukan
oleh Douglas Engelbart dari Stanford Research Institute pada tahun 1963. Mouse adalah satu dari beberapa alat penunjuk
(pointing device) yang dikembangkan untuk oN Line System (NLS) milik Engelbard.
Selain mouse, yang pada mulanya disebut “bug”, juga dikembangkan beberapa alat
pendeteksi gerakan tubuh yang lain, misalnya alat yang diletakkan di kepala
untuk mendeteksi gerakan dagu. Karena kenyamanan dan kepraktisannya maka mouse
yang dipilih.
Mouse pertama berukuran
besar, dan menggunakan dua buah roda yang saling tegak lurus untuk mendeteksi
gerakan ke sumbu X dan sumbu Y. Engelbart kemudian mematenkannya pada 17
November 1970, dengan nama Penunjuk posisi X-Y untuk sistem tampilan grafis
(X-Y Position Indicator For A Display System). Pada waktu itu, sebetulnya
Engelbart bermaksud pengguna memakai mouse dengan satu tangan secara
terus-menerus, sementara tangan lainnya mengoperasikan alat seperti keyboard
dengan lima tombol (http://illtorro.blogspot.com/).
MOUSE BOLA
Perkembangan selanjutnya
dilakukan oleh Bill English di Xerox PARC pada awal tahun 1970. Dia menggunakan
bola yang dapat berputar kesegala arah, kemudian putaran bola tersebut
dideteksi oleh roda-roda sensor didalam mouse tersebut. Pengembangan tipe ini
kemudian melahirkan mouse tipe Trackball, yaitu jenis mouse terbalik dimana
pengguna menggerakkan bola dengan jari, yang populer antara tahun 1980 sampai
1990.
Xerox PARC juga mempopulerkan penggunaan
keyboard QWERTY dengan dua tangan dan menggunakan mouse pada saat dibutuhkan
saja. Mouse saat ini mengikuti desain École polytechnique fédérale de Lausanne
(EPFL) yang diinspirasikan oleh Professor Jean-Daniel Nicoud.(Widya School's)
Beberapa paten desain
mouse (dari kiri ke kanan): Buatan mouse buatan Engelbard,mouse bola dengan 4
roller oleh Rider, dan mouse bola dengan 2 roller dan sebuah pegas oleh
Opocentsky (seperti pada mouse bola saat ini).
MOUSE OPTIKAL
Selain mouse bola, saat ini banyak digunakan
mouse optikal. Mouse optikal lebih unggul dari mouse bola karena lebih akurat
dan perawatannya lebih mudah dibandingkan mouse bola. Mouse optikal tidak perlu
dibersihkan, berbeda dengan mouse bola yang harus sering dibersihkan karena
banyak debu yang menempel pada bolanya.
Mouse optikal pertama dibuat oleh Steve Kirsch
dari Mouse Systems Corporation. Mouse jenis ini menggunakan LED (light emitting
diode) dan photo dioda untuk mendeteksi gerakan mouse. Mouse optikal pertama
hanya dapat digunakan pada alas (mousepad) khusus yang berwarna metalik
bergaris-garis biru--abu-abu.
Mouse optikal saat ini dapat digunakan hampir di
semua permukaan padat dan rata, kecuali permukaan yang memantulkan cahaya.
Mouse optikal saat ini bekerja dengan menggunakan sensor optik yang menggunakan
LED sebagai sumber penerangan untuk mengambil beribu-ribu frame gambar selama
mouse bergerak. Perubahan dari frame-frame gambar tersebut diterjemahkan oleh
chip khusus menjadi posisi X dan Y yang kemudian dikirim ke komputer.
MOUSE LASER
Mouse laser pertama kali
diperkenalkan oleh Logitech, perusahaan mouse terkemuka yang bekerja sama
dengan Agilent Technologies pada tahun 2004, dengan nama Logitech MX 1000.
Logitech mengklaim bahwa mouse laser memilki tingkat akurasi 20 kali lebih
besar dari mouse optikal. Dasar kerja mouse optikal dan mouse laser hampir
sama, perbedaannya hanya penggunaan laser kecil sebagai pengganti LED digunakan
oleh mouse optikal. Saat ini mouse laser belum banyak digunakan, mungkin karena
harganya yang masih mahal.
Dari semua perkembangan mouse, yang tidak banyak
berubah adalah jumlah tombolnya. Semua mouse memiliki tombol antara satu sampai
tiga buah. Mouse pertama memiliki satu tombol. Kebanyakan mouse saat ini, yang
didesain untuk Microsoft Windows, memiliki dua tombol. Beberapa mouse modern
juga memiliki sebuah Wheel untuk mempermudah scrolling. Sementara itu, Apple
memperkenalkan mouse satu tombol, yang tidak berubah hingga kini.
Mouse satu tombol Apple
: Apple Macintosh Plus mouse tahun 1986
Mouse satu tombol Apple
: Mouse terbaru Apple yang artistik
Mouse modern juga sudah banyak yang tanpa kabel,
yaitu menggunakan teknologi wireless seperti Infra Red, gelombang radio ataupun
Bluetooth. Mouse wireless yang populer saat ini menggunakan gelombang radio
ataupun Bluetooth. Sedangkan mouse yang menggunakan Infra Red kurang begitu
populer karena jarak jangkauannya yang terbatas, selain itu juga kurang praktis
karena antara mouse dan penerimanya tidak boleh terhalang.
Keyboard
Susunan keyboard yang dipakai
umum sekarang ini diistilahkan dengan Qwerty. Istilah Qwerty ini diambil dari
enam huruf pada susunan teratas dari sebuah keyboard. Sebenarnya susunan
tersebut adalah salah satu susunan yang paling tidak efisien. Hal ini berkaitan
dengan sejarah mesin ketik yang ditemukan lebih dulu oleh Christopher Latham
Sholes (1868).
Pada awalnya susunan keyboard
yang asli rancangan Christopher Latham Sholes ini tidaklah Qwerty. Susunan awal
ini memungkinkan kita untuk mengetik dengan lebih cepat. Sehinga batang batang
adari guruf tersebut sering bertabrakan.oleh karna itu Christopher
Latham Sholes justru mengacak-acak urutan huruf itu sedemikian rupa sampai
ditemukan kombinasi yang dianggap paling sulit untuk digunakan dalam mengetik.
Tujuannya untuk menghindari kesalahan-kesalahan mekanik yang sering terjadi
sebelumnya.
Akhirnya pada tahun 1973
susunan pada mesin ketik inilah yang diturunkan pada keyboard sebagai input
komputer dan kemudian diresmikan sebagai keyboard standar ISO (International
Standar Organization).
QWERTY sebenarnya punya banyak
kelemahan seperti membuat tangan kiri kita overload terutama ketika menulis
dalam bahasa Inggris. QWERTY juga membuat jari telunjuk dan kelingking kita
menjadi overload dan cenderung mengalami kelelahan.
Perbandingan
antara efisiensi mengetik antara keyboard QWERTY (kiri) dan keyboard DVORAK
(kanan)
Fungsi utama keyboard ini
terutama sekali bertindak dalam perangkat input data. Dengan menggunakan
keyboard seseorang bisa melakukan pengetikan dokumen, mengakses ke menu,
gunakan keystroke cara pintas, dan bahkan memainkan games. Keyboard sendiri
memiliki kunci yang berbeda tergantung dari pabrikan yang melakukan
produksinya, perancangan sistem operasinya, dan berbeda pula apakah menempel
pada sistem desktop atau merupakan bagian dari laptop.Tuts-tutsnya
juga diletakkan dalam jarak yang sama dan memiliki pola yang sama pula
sekalipun bahasa yang digunakannya berbeda-beda. Keyboard
ini memiliki antara 80 sampai 110 kunci, yang diantaranya:
1. Kunci
pengetikan.
2. Keypad
numerik.
3. Fungsi
tombol
Bagian-Bagian Keyboard
Keyboard yang sering kali digunakan adalah jenis QWERTY
dimana bentuknya sangat mirip dengan mesin tik. Keyboard ini memiliki empatelemen utama,
yaitu:
Typewriter key yang merupakan tombol utama dalam penginputan.
Didalamnya terdiri dari back space, delete, caps lock, esc, end, enter, home,
insert, page up, page dwon, tab, dsb.
Numeric key, dimana letaknya di sebelah kanan keyboard.
Didalamnya terdapat angka-angka dan arrow key. Ada indikasi penggunaan dari
keduanya, yakni ketika lampu num lock menyala maka tombol yag sedang digunakan
adalah angka (numerik). Sebaliknya, jika mati maka yang sedang digunakan adalah
arrow key.
Function key, letaknya ada di barisan paling atas dari
struktur keyboard. Terdiri dari F1 sampai dengan F12. dimana tiap-tiap
tombolnya memiliki fungsi yang berbeda-beda tergantung darisistem komputer
yang digunakan.
Jenis Jenis Keyboard Komputer Secara Fisik
Key serial : u/ pc type AT Keyboard PS/2 :
digunakan pada komputer ATX
Key
Wireless : u/ semua pc atau leptop
board USB : Untuk menjamin transfer data
lebih cepat
Jenis Jenis Keyboard Komputer Secara Bentuk dan Tombol
Keyboard QWERTY : ditemukan oleh Scholes, Glidden dan Soule
pada tahun 1878, dan fungsi keyboard QWERTY ini digunakan sebagai standar mesin
tik komersial pada tahun 1905.
Keyboard DVORAK : ditemukan pada tahun 1932 dengan dirancang
lebih efisien 10-15 % dibanding keyboard QWERTY
Keyboard KLOCKENBERG : Keyboard ini dibuat dengan maksud
menyempurnakan jenis keyboard yang sudah ada, yaitu dengan memisahkan kedua
bagian keyboard (bagian kiri dan kanan).
Keyboard Maltron : keyboard ini dibuat agak cekung ke dalam.
Dengan pertimbangan bahwa pada saat jari-jari diposisikan akan mengetik, maka
jari-jari itu dijamin tidak akan membentuk satu garis lurus
Keyboard Chord : Keyboard ini hanya mempunyai beberapa tombol
antara 4 sampai 5. Untuk memasukkan suatu huruf harus menekan beberapa tombol
secara bersamaan. Ukurannya kompak, sangat cocok untuk aplikasi yang portabel
Keyboard Alphabetik : keyboard alphabetik disusun persis
seperti pada tata letak QWERTY maupun Dvorak, tetapi susunan hurufnya berurutan
seperti pada urutan alphabet
Keyboard Numeric : Keyboad ini bertujuan untuk memasukkan
bilangan dalam jumlah yang besar
TOUCHPAD
1.
Touchpad
Unit masukkan ini biasanya dapat kita temukan pada laptop
dan notebook, yaitu dengan menggunakan sentuhan jari. Biasanya unit ini dapat
digunakan sebagai pengganti mouse. Selain touchpad adalah model unit masukkan
yang sejenis yaitu pointing stick dan trackball.
Touchpad adalah penunjuk (pointer) yang memiliki area sentuh
dan secara otomatis membaca gerakan jari yang bergerak di area tersebut.
Touchpad sama fungsinya seperti mouse dan digunakan sebagai pengganti mouse
pada laptop karena penggunaan mouse itu memerlukan tempat yang cukup luas dan
alasnya harus rata. Dengan adanya touchpad kita dapat menggunakan laptop dimana
saja tanpa perlu tempat yang luas maupun alas yang rata.
Mirip seperti mouse, touchpad memiliki tombol kiri dan kanan
hanya saja pada laptop tombol kiri dan kanan terletak pada bagian bawahnya.
Sedangkan diatasnya merupakan area sentuh yang membaca gerakan arah jari kita.
Penggunaan touchpad cukup simpel. Anda hanya cukup menempelkan salah satu jari
Anda (biasanya jari telunjuk) di area sentuh kemudian geser jari Anda di atas
area sentuh ke arah yang Anda inginkan maka kursor pun akan bergeser sesuai
arah gerak jari Anda. Simpel bukan? Tombol kiri dan kanan pada touchpad juga
sama fungsinya seperti pada mouse.
Gambar: Touchpad
JOYSTICK
joystick” mulai dikenal pada abad 20 han pada waktu itu di nama joystick diartikan tongkat pengendali pesawat terbang.Kemudian joystick berkembang menjadi alat elektrik. 2-axis joystick ditemukan di sekitar tahun 1944 di Negara Jerman. Alat dikembangkan untuk mengarahkan terbang layang pengeboman Henschel H 293 terhadap target kapal. Di sini, joystick digunakan oleh suatu operator untuk mengemudi proyektil ke arah target nya. Joystick ini mempunyai tombol on-off dan sensor digital. Cara kerjanya yaitu dengan isyarat yang dipancarkan dari joystick kepada proyektil via radio.Pada tahun 1960 penggunaan joysticks menjadi tersebar luas dan berkembang ke industri pesawat udara modeling sistem radio-controlled seperti Kwik Lalat yang diproduksi oleh Phill Kraft ( 1964). Kraft kemudian menyalurkan ide joysticks kepada industri komputer dan para pemakai lain.Pada tahun 1967 Ralph H. Baer, pencipta game video televisi dan Magnavox. kemudian menciptakan game video yang pertama dengan menggunakan joystick analog,dan dua potensiometer untuk mengukur position. Dan pada tahun 1985-1986 orang-orang semakin mengenal istilah joystick lewat video game yang pada waktu itu populer dengan permainan Nintendo dan sega. seiring perkembangan teknologi yang sangat pesat joystick dikembangkan kedalam perangkat komputer (hardwere).
Joy Stick dan Games Paddle
Alat ini biasa digunakan pada
permainan (games) komputer. Joy Stick biasanya berbentuk
tongkat, sedangkan games paddle biasanya berbentuk kotak atau persegi terbuat
dari plastik dilengkapi dengan tombol-tombol yang akan mengatur gerak suatu
objek dalam komputer.
Definisi dan Sejarah Barcode
Sejarah Barcode
Pada tahun 1932, Wallace Flint membuat sistem
pemeriksaan barang di perusahaan retail. Awalnya, teknologi barcode
dikendalikan oleh perusahaan retail, lalu diikuti oleh perusahaan industry.
Lalu pada tahun 1948, pemilik toko makanan lokal meminta Drexel Institute of
Technology di Philadelphia untuk membuat sistem pembacaan informasi produk
selama checkout secara otomatis. Kemudian Bernard Silver dan Norman Joseph
Woodland, lulusan Drexel, bergabung untuk mencari solusi. Woodland mengusulkan
tinta yang sensitif terhadap sinar ultraviolet. Prototype ditolak karena tidak
stabil dan mahal. Tangal 20 Oktober 1949 Woodland dan Silver berhasil membuat
prototipe yang lebih baik.
Akhirnya pada tanggal 7 Oktober 1952, mereka mendapat
hak paten dari hasil penelitian mereka. 1966: Pertama kalinya barcode dipakai
secara komersial adalah pada tahun 1970 ketika Logicon Inc. membuat Universal
Grocery Products Identification Standard (UGPIC).
Perusahaan pertama yang memproduksi perlengkapan
barcode untuk perdagangan retail adalah Monach Marking. Pemakaian di dunia
industri pertama kali oleh Plessey Telecommunications. Pada tahun 1972, Toko
Kroger di Cincinnati mulai menggunakan bull’s-eye code. Selain itu, sebuah
komite dibentuk dalam grocery industry untuk memilih kode standar yang akan
digunakan di industry.Pada tanggal 3 April 1973: Komite memilih simbol UPC
(Uniform Product Code) sebagai standar industry.
Barcode adalah
susunan garis cetak vertikal hitam putih dengan lebar berbeda untuk menyimpan
data-data spesifik seperti kode produksi, nomor identitas, dll sehingga sistem
komputer dapat mengidentifikasi dengan mudah, informasi yang dikodekan dalam
barcode.
Di dalam barcode tersebut terdapat informasi (umumnya berupa angka).
Angka tersebut biasanya juga tercantum di bawah barcode tersebut. Kode barcode
dengan warna contrast (biasanya hitam di atas putih) sangat mudah dikenali oleh
sensor optik CCD atau laser yang ada pada alat pemindah, untuk kemudian
diterjemahkan oleh komputer menjadi angka.
Ada beberapa standarisasi jenis barcode. Berikut ini adalah jenis
barcode yang sering digunakan:
Code
39, sebagai simbolik yang paling populer di dunia barcode
non-retail, dengan variabel digit yang panjang. Namun saat ini code 39 makin
sedikit dipergunakan dan digantikan dengan Code 128 yang lebih mudah dibaca oleh pemindai.
Universal
Product Code (UPC)-A, terdiri dari 12 digit, yaitu 11 digit data, 1
check digit : untuk kebutuhan industri retail.
UPC-E, terdiri dari 7 digit, yaitu 6 digit data, 1
check digit : untuk bisnis retail skala kecil.
European Articles Numbering (EAN)-8, terdiri dari 8
digit, yaitu 2 digit kode negara, 5 digit data, 1 check digit.
EAN-13 atau UPC-A versi Eropa, terdiri dari 13 digit,
yaitu 12 digit data, 1 check digit
TIpe barcode yang banyak di Indonesia adalah EAN 13, yaitu kode
barcode dengan 13 digit. Dimana 3 kode awalnya merupakan kode negara Indonesia
(899). Kemudian empat angka berikutnya menunjukkan kode perusahaan. Selanjutnya
lima angka secara berturut-turut merupakan kode produk dan angka terakhir
berupa validasi atau cek digit.
SCENNER
Sejarah scanner diawali pada
sekitar tahun 1860 saat Giovanni Caselli mulai mengembangkan mesin telegraf
untuk kepentingan komersial. Dari mesin telegraf inilah kemudian berkembang
menjadi mesin Pantelegraf yang menjadi cikal bakal mesin faks. Alat ini bekerja
dengan menggunakan bantuan elektromagnet yang akan mensingkronkan alat lainnya
di tempat yang jauh. Pada masa tersebut alat ini sangat membantu karena mampu
mengirimkan data berupa tulisan tangan maupun gambar.
Sejarah
scanner kemudian berlanjut ketika pada tahun 1913 sebuah alat bernama
Belinograf yang ditemukan oleh Édouard Belin mampu menghasilkan sebuah foto
dengan cara memindai dengan bantuan fotosel, lalu mengirimkan data hasil scan
tersebut melalui saluran telepon. Alat yang kemudian juga disebut dengan Belino
ini banyak digunakan di kalangan media pada sekitar tahun 1920-an hingga tahun
1990.
Cara kerja scanner ini
dengan mengirimkan sinyal analog AM linear yang ditransmisikan melalui kabel
telepon. Di tempat lain sebuah alat akan mencetak data yang dikirimpak pada
sebuah kertas khusus yang mampu mencetak gambar berwarna. Namun karena biaya
pengirimannya sangat mahal, maka alat ini jarang digunakan. Penggunaannya hanya
pada saat-saat tertentu saja.
Sejarah Scanner Masa Sekarang
Seiring dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat membuat sejarah scanner juga mengalami perkembangan yang sangat cepat. Pada masa sejarah scanner sekarang ini, kita bisa menemukan berbagai alat scanner dengan berbagai ukuran dan spresifikasi yang sangat beragam. Tidak hanya itu, namun dengan munculnya banyak perusahaan komputer yang memproduksi alat scanner membuat persaingan semakin ketat. Masing-masing merk akan saling berlomba untuk menghasilkan produk scanner yang semakin bagus dengan kualitas hasil yang maksimal, dan juga fasilitas pelengkap yang semakin variatif. Kamera Digital.
Kamera digital
Pada tahun 1951, untuk
pertama kalinya video tape recorder (VTR) mengambil gambar dari kamera televisi, kemudian mengkonversi
informasi tersebut menjadi suatu impuls listrik (digital) dan menyimpan
informasi tersebut ke dalam tape magnetis.
Bing Crosby
Laboratorium (tim peneliti yang didanai oleh seorang insinyur bernama Vrosby
dan dipimpin oleh John Mullin) membuat versi awal dari VTR. Pada tahun 1956,
teknologi VTR telah disempurnakan (VR1000 yang dibuat oleh Charles P. Ginsburg
dan Ampex Corporation) dan umum dipakai oleh industri televisi. Antara
televisi/kamera video dan kamera
digital yang menggunakan CCD
(Charged Couple Device)untuk mengatur warna dan intensitas cahaya. Pada saat
itu pula era kamera digital telah dimulai dengan sangat pesat.
Pada
tahun 1981, Sony memperkenalkan kamera elektronik komersil pertama mereka
yang disebut Mavica. Gambar yang direkam ke mini disc dan kemudian dimasukkan
ke dalam video reader yang terhubung ke monitor atau televisi warna. Walaupun
Mavica belum dapat dikatakan kamera
digital, itu sebenarnya merupakan modifikasi kamera video yang mengambil foto secara
spontan.
Sejak
pertengahan tahun 1970-an, Kodak memiliki beberapa penemuan tentang
solid-state/kejernihan untuk sensor gambar yaitu mengubah cahaya ke gambar
digital untuk penggunaan pada tingkat profesional dan konsumen rumah tangga.
Pada tahun 1886, ilmuwan Kodak untuk pertama kalinya di dunia mengenalkan
sensor megapixel, dimana sensor ini mampu merekam 1,4 juta pixel yang dapat
menghasilkan 5x7 inci foto digital cetak
berkualitas baik pada saat itu. Pada tahun 1987, Kodak merilis tujuh produk
untuk merekam, menyimpan, memanipulasi, transmisi elektronik, dan mencetak
sesuatu seperti gambar suatu objek.
Pada
tahun 1990, Kodak mengembangkan sistem foto CD dan mengusulkan pertama kalinya
di seluruh dunia untuk menetapkan standar warna digital dalam lingkungan komputer dan
peripheral komputer. Pada tahun 1991, Kodak merilis pertama kalinya untuk para
profesional, suatu sistem dalam pemotretan yanitu Digital Camera System (DCS), yang bertujuan untuk
photo journalist. Kamera tersebut adalah Nikon F-# yang
dilengkapi dengan sensor 1.3 Megapixels.
Kamera
digital yang pertama untuk
tingkat konsumen pasar yang bekerja dengan komputer rumah melalui USB (Unit
serial Bus) adalah kamera QuickTake 100 Aplle (17 Februari
1994), kamera Kodak DC40 (28 maret 1995), Casio
QV-11 (dengan monitor LCD, akhir 1995), dan Sony Cyber-Shot Digital Still Camera (1996). Namun, kodak memasuki era
tersebut dengan agresif kampanye pemasaran untuk memajukan DC40 dan membantu
memperkenalkan gagasan digital fotografi kepada masyarakat.
Kinko`s
dan Microsoft bekerja sama dengan Kodak Digital untuk membuat gambar digital yang
menggunakan software di berbagai tempat kerja dan kios foto, dimana para
pelanggan diizinkan untuk memproduksi CD foto, gambar digital, dan kemudian dapat
menambahkan ke dokumen komputer mereka. IBM bekerja sama dengan Kodak membaut
internet berbasis jaringan pertukaran gambar.
Point-and-Shoot Camera adalah kamera kecil, murah, dan mudah digunakan,
karena kameratersebut hanya
berisi lensa dan built-in flash. Untuk mendapatkan bingkai gambar, kamera tersebut memiliki Liquid Crystal
Display (LCD) berbasi viewfinder. Keuntungan dan kerugian dari model
Poit-And-Shoot adalah bahwa kamera tersebut dirancang agar memudahkan dalam
penggunaan.
DSLR Camera adalah kamera dengan model kebalikan dari
Point-And_shoot Camera.Kamera DSLR
memiliki optical viewfinders, removable lens, external flash, dan kemampuan
untuk fikus serta kemampuan untuk menyesuaikan eksposur secara manual bila
diperlukan. Ini merupakan pengganti langsung dari kamera yang menggunakan negative film
berbasis model lensa refleks tunggal atau Single Lens Reflex (SLR) yang
digunakan kebanyakan orang pada zaman dahulu. Untuk alasan ini,kamera DSLR cenderung lebih rumit dan mahal
dibandingkan kamera model Point-And-Shoot. Generasi awal
model DSLR cenderung lebih mahal dan lebih besar dari kamera yang menggunakan negative film. Pada
saat ini hal ini tidak lagi terjadi, karena kamera DSLR menjadi lebih murah, ringan, dan
lebih kompak sesuai dengan perkembangan zaman, bahkan generasi terbaru dapat
menampilkan kualitas gambar High Definition.
MICROFON
Asal Usul Sejarah Mikrofon (bahasa Inggris: michrophone)
adalah suatu jenis tranduser yang mengubah energi-energi akustik (gelombang
suara) menjadi sinyal listrik.
Istilah
mikrofon berasal dari bahasa Yunani mikros yang berarti kecil dan fon yang
berarti suara atau bunyi.Pada awal penemuannya, mikrofon digunakan pada
telepon, kemudian seiring berkembangnya waktu, mikrofon digunakan dalam
pemancar radio hingga ke berbagai penggunaan lainnya.Beberapa penemu telah
membuat mikrofon primitif sebelum Alexander Graham Bell.
Pada tahun 1827, Sir Charles Wheatstone telah
mengembangkan mikrofon. Ia merupakan orang pertama yang membuat “mikrofon
frase". Selanjutnya, pada tahun 1876, Emile Berliner menciptakan mikrofon
pertama yang digunakan sebagai pemancar suara telepon. Mikrofon praktis
komersial pertama adalah mikrofon karbon yang ditemukan pada bulan Oktober 1876
oleh Thomas Alfa Edison. Pada tahun 1878, David Edward Hughes juga mengambil
andil dalam perkembangan mikrofon karbon. Mikrofon karbon tersebut mengalami
perkembangan hingga tahun 1920-an.
James
West and Gerhard Sessler juga memainkan peranan yang besar dalam perkembangan
mikrofon. Mereka mempatenkan temuan mereka yaitu mikrofon elektrik pada tahun
1964. Pada waktu itu, mikrofon tersebut menawarkan sesuatu yang tidak dimiliki
oleh mikrofon sebelumnya, yaitu harga rendah, sehingga dapat dijangkau oleh
seluruh konsumen. Bagian lain dalam sejarah perkembangan mikrofon ialah
revolusionalisasi mikrofon dalam industri dimana memungkinkan masyarakat umum
untuk mendapatkannya. Hampir satu juta mikrofon diproduksi tiap tahunnya. Lalu
pada tahun 1970-an, mikrofon dinamik dan mikrofon kondenser mulai dikembangkan.
Mikrofon ini memiliki tingkat kesensitifan yang tinggi. Oleh karena itu, hingga
saat ini mikrofon tersebut digunakan dalam dunia penyiaran.
JENIS-JENIS
- Mikrofon
karbon
: Mikrofon karbon adalah mikrofon yang terbuat dari sebuah diagram logam
yang terletak pada salah satu ujung kotak logam yang berbentuk silinder.
Cara kerja mikrofon ini berdasarkan resistansi variabel dimana terdapat
sebuah penghubung yang menghubungkan diafragma dengan butir-butir karbon
di dalam mikrofon. Perubahan getaran suara yang ada akan menyebabkan nilai
resistansi juga berubah sehingga mengakibatkan perubahan pada sinyal
output mikrofon.
- Mikrofon Reluktansi Variabel : Mikrofon Reluktansi Variabel adalah mikrofon yang terbuat dari sebuah diafragma berbahan magnetik. Cara kerjanya berdasarkan gerakan diafragma magnetik tersebut. Jika tekanan udara dalam diafragma meningkat karena adanya getaran suara, maka celah udara dalam rangkaian magnetik tersebut akan berkurang, akibatnya reluktansi semakin berkurang dan menimbulkan perubahan-perubahan magnetik yang terpusat di dalam struktur magnetik. Perubahan-perubahan tersebut menyebabkan perubahan sinyal yang keluar dari mikrofon.
- Mikrofon Kumparan yang Bergerak : Mikrofon Kumparan yang Bergerak adalah mikrofon yang terbuat dari kumparan induksi yang digulungkan pada silinder yang berbahan non magnetik dan dilekatkan pada diafragma, kemudian dipasang ke dalam celah udara suatu magnet permanen. Sedangkan kawat-kawat penghubung listrik direkatkan pada diafragma yang terbuat dari bahan non logam. Jika diafragma bergerak karena adanya gelombang suara yang ditangkap, maka kumparan akan bergerak maju mundur di dalam medan magnet, sehingga muncullah perubahan magnetik yang melewati kumparan dan menghasilkan sinyal listrik.
- Mikrofon Kapasitor : Mikrofon Kapasitor adalah mikrofon yang terbuat dari sebuah diafragma berbahan logam, digantungkan pada sebuah pelat logam statis dengan jarak sangat dekat, sehingga keduanya terisolasi dan menyerupai bentuk sebuah kapasitor. Adanya getaran suara mengakibatkan diafragma bergerak-gerak. Diafragma yang bergerak menimbulkan adanya perubahan jarak pemisah antara diafragma dengan pelat statis sehingga mengakibatkan berubahnya nilai kapasitansi. Mikrofon kapasitor ini memerlukan tegangan DC konstan yang dihubungkan ke sebuah diafragma dan pelat statis melewati sebuah resistor beban, sehingga tegangan mikrofon dapat berubah-ubah seiring perubahan tekanan udara yang terjadi akibat getaran suara.
- Mikrofon Elektret : Mikrofon Elektret adalah jenis khusus mikrofon kapasitor yang telah memiliki sumber muatan tersendiri sehingga tidak membutuhkan pencatu daya dari luar. Sumber muatan berasal dari suatu alat penyimpan muatan yang terbuat dari bahan teflon. Bahan teflon tersebut diproses sedemikian rupa sehingga mampu menangkap muatan-muatan tetap dalam jumlah besar, kemudian mempertahankannya untuk waktu yang tak terbatas. Lapisan tipis teflon dilekatkan pada pelat logam statis dan mengandung muatan-muatan negatif dalam jumlah besar. Muatan-muatan tersebut terperangkap pada satu sisi yang kemudian menimbulkan medan listrik pada celah yang berbentuk kapasitor. Getaran suara yang ada mengubah tekanan udara di dalamnya sehingga membuat jarak antara diafragma dan pelat logam statis juga berubah-ubah. Akibatnya, nilai kapasitansi berubah dan tegangan terminal mikrofon pun juga berubah.
- Mikrofon Piezoelektris : Mikrofon Piezoelektris adalah mikrofon yang terbuat dari bahan kristal aktif. Bahan ini dapat menimbulkan tegangan sendiri saat menangkap adanya getaran dari luar jadi tidak membutuhkan pencatu daya. Cara kerjanya ialah kristal dipotong membentuk suatu irisan pada bidang-bidang tertentu, kemudian dilekatkan pada elektroda atau lempengan sehingga akan menunjukkan sifat-sifat piezoelektris. Kristal akan berubah bentuk bila mendapatkan suatu tekanan sehingga akan terjadi perpindahan muatan sesaat di dalam susunan kristal tersebut. Perpindahan muatan mengakibatkan adanya perbedaan potensial diantara kedua pelat-pelat lempengan. Uniknya, kristal tersebut dapat langsung menerima getaran suara tanpa harus dibentuk menjadi sebuah diafragma, sehingga respon frekuensi yang diterima akan lebih baik dari mikrofon lainnya walaupun tingkat keluarannya jauh lebih rendah, yaitu kurang dari 1 mV.
- Mikrofon Pita : Mikrofon Pita ialah mikrofon yang terbuat dari pita yang bersifat sangat sensitif dan teliti. Cara kerja mikrofon ini berpedoman pada suatu pusat pita yaitu kertas perak metal tipis yang digantungkan pada suatu medan magnet. Getaran suara yang ditangkap menimbulkan terjadinya pergerakan pita. Gerakan tersebut mengakibatkan berubahnya medan magnet yang kemudian menghasilkan sinyal listrik. Oleh karena mikrofon pita pada awal kemunculannya merupakan mikrofon yang dapat menampilkan suara paling alami, maka industri rekaman dan siaran segera memanfaatkan mikrofon ini di awal tahun 1930-an. Mikrofon ini tidak memerlukan pencatu daya atau baterai dalam pengoperasiannya. Pertumbuhan besar pada jenis mikrofon ini terlihat dari besarnya minat masyarakat pada rumah perekaman yang menyediakan mikrofon pita dengan kualitas tinggi seperti mikrofon buatan perusahaan Royer AEA, yang kemudian menjadi standar bersama untuk studio perusahaan-perusahaan Cina seperti Sontronics, SE dan Golden Age.
- Mikrofon Shotgun MC : Michrophone ini bentuknya ramping dan panjang mirip seperti laras senapan karakteristiknya yang sering didapati Condercer Microphune. Sifatnya mempertajam suara jadi suara lemah dan jauh akan ditangkap oleh microphone ini oleh karena itu dengan shotgun mic tidak perlu mendekat pada sasaran obyek karena daya tangkap mic. Shotgun directional lurus (satu arah).
- Personal Microphone : Lavalier mic/personal mic/clip-on mic adalah perekam suara yang bentuknya kecil dan penjepit dipergunakan umumnya untuk wawancara dalam studio.lavalier itu “clip mic”,mic bias yang memiliki karakteristik omni,di negara Eropa populer dengan sebutan “Lapel”. Di sebut Lapel karena biasa dijepit di kerah baju,jas ataupun menempel dibalik dasi. Jarak pemasangannya sekitar 6 sampai 8 inci dibawah dagu sekitar 25cm – 30 cm
- Handheld Mic : Microphone ini cara perekamanya sama dengan mic yang lain namun handheld mic dirancang lebih besar. Ukuran mic ini sebesar genggaman tangan dan dipergunakan untuk keperluan lapangan pada saat peliputan interview. Hendheld mic karakteristiknya Dynamic michrophone sifatnya meredam suara desis.suara yang tajam untuk mengurangi gangguan suara utama yang direkam,jadi bukan menghilangkan suara-suara bising.
- Contact Mic : Benda ini pada dasarnya adalah sebuah microphone. Tapi, berbeda dengan fungsi microphone yang biasa digunakan untuk menyanyi, yang satu ini mampu menyadap suara di level yang lebih ringkih. Contact Mic ini dirancang untuk mampu menembus gelombang suara redam yang secara virtual sanggup menangkap gelombang suara di bawah permukaan solid tertentu. Dengan begitu, microphone ini dapat pula digunakan sebagai alat pendeteksi bom.Benda ini dibuat terpadu dengan contact element, dan memiliki automatic gain control internal sehingga tidak lagi memerlukan tombol-tombol penyesuaian. Contact Mic didisain untuk mengkonversi menit getaran-getaran ke gelombang suara dan kemudian dapat diterjermahkan ke dalam band audio yang bisa didengarkan melalui headphone atau alat penerima suara lainnya. Dengan begitu, benda ini bisa memberi informasi mengenai apa yang janggal sedang terjadi.Untuk negara-negara yang rawan bom (dan gempa), alat ini bisa jadi sangat bermanfaat. Tentu akan lebih banyak dibutuhkan untuk keperluan korporasi dan di lembaga-lembaga pengamanan atau penelitian, meski tidak tertutup kemungkinan digunakan untuk kebutuhan personal. Yah, siapa tahu ada yang penasaran ingin tahu apakah tetangga misterius yang tinggal di sebelah rumahnya adalah seorang teroris.
- Boundary Effect Mic : Lavalier mic/personal mic/clip-on mic adalah perekam suara yang bentuknya kecil dan penjepit dipergunakan umumnya untuk wawancara dalam studio.lavalier itu “clip mic”,mic bias yang memiliki karakteristik omni,di negara Eropa populer dengan sebutan “Lapel”. Di sebut Lapel karena biasa dijepit di kerah baju,jas ataupun menempel dibalik dasi. Jarak pemasangannya sekitar 6 sampai 8 inci dibawah dagu sekitar 25cm – 30
- Studio Microphone : Layar logam yang unik ini tidak hanya berlubang, tetapi sedikit louvered di sudut untuk mengarahkan frekuensi ultra-rendah napas ledakan yang melewati sisi layar. Proses ini tidak menipiskan frekuensi tinggi, seperti kain layar lakukan, dan meninggalkan performa vokal tidak terpengaruh tetapi tanpa mengganggu frekuensi rendah "muncul" Ini juga dibangun untuk terakhir dan akan mengambil lebih banyak pelecehan dari kain tradisional perisai, jadi sangat baik untuk aplikasi komersial
- Bidirectional Microphones : Mikrofon bidirectional. Tipe ketiga mikrofon pola polaritas adalah dua arah (juga dikenal sebagai Gambar 8). Sebuah bidirectional mic akan mengambil suara dari kedua bagian depan dan belakang, tetapi bukan dari sepanjang jalan sekitar. Mereka tidak mengambil suara dari sisi-sisi baik sama sekali. Mics bidirectional sering digunakan untuk memainkan instrumen miking dua bagian secara bersamaan, misalnya bagian tanduk. Ketika seorang bidirectional mic ditempatkan di antara dua tanduk pemain dengan mic sisi tegak lurus terhadap para pemain, itu akan mengambil suara dari tanduk dan sangat sedikit lain. Bidirectional mics dibuat dalam tiga jenis mikrofon: dinamis, kondensor, dan pita.
- Unidirectional Mics : Sebuah mikrofon searah sensitif terhadap suara dari satu arah. Diagram di atas menggambarkan beberapa pola-pola ini. Mikrofon menghadap ke atas di masing-masing diagram. Intensitas suara frekuensi tertentu diplot untuk sudut-sudut radial 0-360 °. (Professional diagram menunjukkan sisik ini dan menyertakan beberapa plot pada frekuensi yang berbeda. The diagram yang diberikan di sini hanya memberikan gambaran mengenai pola khas bentuk, dan nama-nama mereka.)
- Omnidirectional : Sebuah Omnidirectional (atau nondirectional) respons mikrofon umumnya dianggap bola sempurna dalam tiga dimensi. Dalam dunia nyata, hal ini tidak terjadi.Seperti arah mikrofon, kutub pola untuk sebuah "Omnidirectional" mikrofon adalah fungsi dari frekuensi. Tubuh mikrofon tidak tak terbatas dan kecil, sebagai akibatnya, ia cenderung mendapatkan dengan caranya sendiri terhadap suara yang datang dari belakang, menyebabkan sedikit merata dari respons kutub. Merata ini meningkat sejalan dengan diameter mikrofon (dengan asumsi itu silinder) mencapai panjang gelombang frekuensi yang bersangkutan. Oleh karena itu, diameter terkecil mikrofon akan memberikan yang terbaik karakteristik Omnidirectional pada frekuensi tinggi.
Graphics
Pads
Pada awalnya tablet umum dikenal sebagai
spark (busi/percikan api) atau tablet akustik yang menggunakan stylus dengan
cara kerja yang mengubah percikan pada busi (spark plug). Sistem ini relatif
rumit dan mahal, selain itu juga sensitif terhadap suara bising dari luar,
dikarenakan salah satu instrumen dalam system ini adalah mikrofon yang
menerjemahkan percikan tadi ke dalam sinyal listrik.
Graphic
tablet yang bisa disebut paling mirip dengan graphic tablet masa kini adalah
RAND Tablet yang dikenal juga sebagai Grafacon (Graphic Converter), pertama
kali diluncurkan pada 1964. RAND tablet menggunakan susunan kabel yang saling
silang di bawah alas yang menerjemahkan koordinat vertikal dan horizontal ke
dalam sinyal – sinyal listrik. Stylus kemudian menerima kembali sinyal
tersebut, yang kemudian diterjemahkan kembali sebagai informasi posisi
koordinat.
Graphic
tablet mulai terkenal di akhir 1970 dan awal 1980-an mengikuti kesuksesan ID
(Intelligent Digitizer) dan BitPad yang dibuat oleh SummaGraphic Corp. Graphic
tablet ini banyak digunakan sebagai alat input untuk banyak program CAD
(Computer Aided Design) sebagaimana banyak dijadikan satu paket dengan
penjualan PC dan program AutoCAD.
Summagraphic
juga membuat versi pabrikan dari BitPad yang dipasarkan oleh Apple Computer
sebagai aksesori komputer buatan mereka. Tablet jenis ini menggunakan teknologi
‘magnetostrictive’ yang menggunakan jaringan yang terbuat dari alloy spesial
yang diregangkan ke dalam sebuah lapisan padat untuk mengukur secara tepat
letak stylus atau kursor.
Tablet
untuk PC rumahan yang pertama adalah KoalaPAD, walaupu awalnya ditujugan untuk
digunakan pada Apple II, KoalaPad memeperluas penggunaannya hingga dapat
digunakan pada TRS-80, Commodore 64 dan komputer Atari 8-bit. Sebenarnya Atari
sendiri juga memproduksi Graphic tablet dan diakui kualitasnya cukup baik.
Tahun
2010 ini banyak perbincangan mengenai Tablet. Tapi tablet yang akan dibahas
disini bukanlah Tablet PC, melainkan Graphics Tablet. Keduanya memang sama-sama
menyandang nama Tablet, tapi sebenarnya keduanya berbeda fungsi. Graphics
Tablet (selanjutnya saya sebut Tablet) merupakan sebuah alat yang menjadi
jembatan antara seni tradisional dan seni digital. Alat ini akan sangat
membantu kalau kita berkecimpung di dunia Photoshop, Painter, Art Rage,
OpenCanvas, ataupun software menggambar lainnya, dimana kita membutuhkan alat
gambar yang memiliki kontrol lebih baik dibandingkan jika memakai mouse. Tablet
dianggap sebagai piranti yang memberikan kesan natural dalam menciptakan seni
digital.
Graphics
tablet terdiri dari dua bagian yaitu :
• Plastic Pad yaitu semacam alas gambar
yang terhubung dengan komputer. Biasanya terhubung dengan memakai koneksi USB
atau Bluetooth.
• Stylus yaitu benda seperti pena dan
biasanya memiliki fitur pressure-sensitive. Jadi tergantung software yang
digunakan, jika kita menggambar sebuah garis, semakin stylus ditekan maka garis
akan semakin tebal (seperti kuas / pensil)
Mungkin
sebagian dari kita berpendapat menggambar menggunakan cara tradisional (pensil,
pena, kuas, dsb) adalah cara yang paling murah, mantap, dan nyaman. Memang
benar, tapi perlu dicatat, dengan menggambar di komputer maka kita bisa bekerja
dengan lebih fleksibel. Kita bisa bereksperimen sesuka hati karena jika
terdapat kesalahan, maka kita bisa mengulangi dan memperbaikinya lagi.
Keuntungan lainnya kita juga bisa dengan leluasa merubah ukuran gambar kita
sesuai yang kita harapkan. Dan tentunya masih banyak keuntungan yang bisa kita
dapat dari komputer grafis.
Berkat
perkembangan teknologi yang semakin canggih, saat ini sudah ada beberapa produk
tablet yang menghadirkan pengalaman menggambar yang rasanya nyaris sama dengan
menggambar menggunakan pensil. Walaupun tidak sepenuhnya sama tapi setidaknya
jauh lebih bagus ketimbang pake mouse. Setidaknya teknologi yang sebenarnya
“bukan barang baru” ini, bisa membuat kegiatan menggambar kita menjadi lebih
efisien dan menyenangkan